Senin, 19 November 2012

Rabu, 03 Oktober 2012

Perang saudara yang Berlarut-Larut.... sejak kapan ???

 Tawuran yang marak terjadi di antara pelajar mulai muncul kembali dipermukaan, Benturan antar Ormas, Tawuran antar pelajar, Tawuran antar fakultas dalam satu kampus, Tawuran antar Desa , Bentrokkan Aparat dengan Massa buruh dan masih banyak lagi yang terjadi dalam kurun waktu belakangan ini, Setelah hilang seperti ditelan bumi beberapa tahun belakangan.
Terkadang karena hal sepele akhirnya dua kubu akan membentuk kekuatan massa untuk menggempur kelompok lain sehingga menimbulkan korban.
  Saya ingat beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2005 tanpa disengaja saya berkenalan dengan seseorang yang mengaku pernah membunuh lawannya dari pihak sekolah lain yang notabene adalah salah seorang siswa pelayaran daerah jakarta, dan anehnya dengan bangga dia menunjukkan kliping sebuah surat kabar yang sengqaja dia kliping untuk kenang-kenangan katanya...wow menyeramkan sekali mendengar cerita yang menurut sumber sangat mengasyikan, pada saat bisa melukai tau sampai membunuh lawannya.....ckckckck...luar biasa sadis menurut saya.
  Baru saja kita mendengar seorang siswa salah satu sekolah favorit di daerah jakarta Selatan menjadi korban pertarungn berdarah antara siswa, yang konon kabarnya sudah bertahun-tahun tidak pernah selesai...saya jadi ingat seperti jaman kerajaan dahulu kala...menyusun siasat lalu menyerang tanpa ampun lawan mereka, yang sebetulnya masih saudara sebangsa.
  Saya akhirnya mulai bertanya-tanya sejak Kapan fenomena perang saudara di Nusantara sudah terjadi, ada beberapa sumber yang saya dapat sejak jaman Majapahit, kalaupun sejak jaman itu tentu berbeda dengan jaman sekarang yang notabene tidak perlu adanya Agresi kekuatan massa yang banyak untuk menaklukkan suatu daerah yang diinginkan. Beda hal pada saat itu kita coba menaklukkan 1/3 dunia untuk tunduk dibawah kekuasaan Majapahit yang pada kala itu mempunyai seorang Mahapatih Gajah Mada. Ataukah sekarang banyak yang ingin seperti beliau menjadi seorang mahapatih di jaman modern ( kemungkinan besar ??? )
Nah kalau kita sudah berbicara tentang Mahapatih Gajah mada, marilah kita mencoba melihat dari sisi yang baik:
Orang Kuat dari daerah Maddha yang lebih dikenal Gajah Mada ini, pada saat pelantikannya menyatakan Sumpah Palapa „Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa“

Jadi Beliau sebagai orang berkuasa dan kuat, tidak memaksakan kehendaknya kepada Masyarakat Lingkungannya untuk Menahan diri dalam menikmati kepuasan Duniawi ataupun belagak Suci, tetapi Gajah Mada hanya bersemedi melawan dan memerangi dirinya sendiri.

Walaupun beliau memiliki kemampuan dengan tindakan kekerasan untuk memaksakan masyarakat disekitarnya melakukan hal yang sama seperti Sumpah Palapanya.

Tetapi kalau ditelaah dari peninggalan Majapahit, selain adanya peninggalan dari berbagai Agama, juga untuk menaklukan ataupun mengawasi daerah kekuasaannya tidaklah mungkin dengan kekerasan tetapi kecintaan dan perdamaian diseluruh Nusantara,

Dan dari tempat kelahirannya dapat kita simpulkan, dia juga biasa menaruh senjatanya di belakang punggungnya, suatu kebiasaaan untuk datang dengan menunjukan Perdamaian dan Kecintaan.

Dari peninggalan patung yang banyak kita jumpai disimpulkan dapat dari wajahnya, bahwa Senjata utama beliau adalah ketajaman cara berpikir dan ketenangan Jiwa.

Hal inilah yang harus diserap dan ditelaah kembali oleh Siswa dan Mahasiswa, jadi Beliau menjadi besar dan dapat mempersatukan Nusantara bukan dengan Jiwa kerdil dan kepengecutannya menyerang musuhnya yang tidak bersenjata dengan senjata tajam dari belakang, tetapi beliau mencintai masyarakat Nusantara dan melakukan musyawarah dan bukan menghasut Temannya untuk mengerubuti seseorang.

Dan saya setuju dengan Tulisan dari Bpk. Sander Diki Zulkarnaen, M.Psi di Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Sedangkan untuk menjawab pertanyaan di Bisnis.com mengenai „TAWURAN SMA 6 VS SMA 70: Perkelahian Pelajar Di Bulungan Sudah Jadi Tradisi, Mengapa? „

Saya rasa itu bukanlah Tradisi bangsa di Nusantara, melainkan bangsa yang makin kehilangan tradisinya.

Sangat menyedihkan jatuhnya korban yang kemungkinan besar hanya kebetulan berada ditempat tawuran itu antaranews.com Keluarga sebut korban tawuran Tebet anak baik
Masalah Tawuran ini adalah Masalah Bangsa dan bukan hanya Peran Masyarakat Diperlukan untuk Mencegah Tawuran,seperti yang di tuliskan di Kompas.com

  Semua kejadian diatas marak terjadi karena sudah tidak seimbangnya tatanan soial dimasyarakat kita, yang akhirnya memicu konflik sosial budaya secara berurutan dan signifikan.
Kalau saya baca dari beberapa buku sejarah Nusantara dahulu nenek moyang kita menekankan Kearifan Lokal yang membumi luar biasa, sehingga dapat meredam terjadinya benturan antar individu atau kelompok besar pada masa itu.

Semoga saja dengan jiwa yang luhur dapat terciptanya kemakmuran di masyarakat kita kedepannya

Salam Nusantara

Minggu, 30 September 2012

Modern Dance Melibas Tarian Nusantara



Seluruh dunia sedang dilanda Gangnam Style Ala Psy dari Korea, sama halnya Nusantara kita mulai dari K-Pop, Shuffle Dancesampai yang namanya Gangnam Style sehingga tarian Nusantara sudah mulai dilupakan sekarang ini. 

Miris sekali Fenomena Budaya apalagi yang sedang dikonsumsi sampai-sampai banyak orang tua di Nusantara pun ikut mendukung anak-anaknya untuk mengikuti les Modern Dance seperti yang saya sebutkan diatas. Anehnya kurikulum di sekolah pun ikut-ikutan memasukkan Shuffle kedalam salah satu ekskul di sekolah ......Luar Biasa sekali negara kita, yang semestinya mengenalkan tarian-tarian khas Nusantara, malah menyodorkan Modern-modern dance buatan bangsa asing yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan kultur Nusantara
.
Apa yang salah dengan bangsa kita sehingga generasi muda kita dengan mudahnya berpaling dari budaya  yang seharusnya dilestarikan dan disosialisasikan, malah merapat dan terjun bebas kedalam budaya asing yang menurut saya sudah menguliti budaya bangsa sendiri.

Ada beberapa Variable yang mungkin membuat mereka mudah di Eksploitasi :

1.        - Masyarakat kita terlalu konsumtif dengan hal-hal yang berbau modern
2.        - Masyarakat kita senang dengan sesuatu yang berbau Style Barat
3.        - Masyarakat mudah di silaukan dengan hal-hal yang sangat mudah di ikuti
4.       -   Generasi muda kita senang dengan Style & Fashion Murah
5.        - Generasi muda kita sudak memasuki masa krisis Eksistensi diri yang luar biasa
6.        Kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pembinaan potensi terhadap generasi muda sekarang
7.       -   Tradisional lebih mendekati kata Old Fashion, sehingga menjamurnya New Fashion 

Sudah saatnya Generasi Muda kita yang sudah dibutakan oleh Budaya asing, harus Disilaukan kembali oleh kazanah budaya bangsa sendiri yang sangat luar biasa. Saya khawatir lambat laun kultur budaya bangsa akan semakin luntur dengan maraknya budaya asing yang sudah mendarah daging di Generasi Muda bangsa

Sudah saatnya kita Melek Budaya Nusantara sendiri, betapa sedihnya para leluhur kita yang sejak dahulu kala mempertahankan tapi justru kita yang mulai mencoba menghancurkan 


Salam Nusantara